Kepedihan semua ini
Engkau berikan kepadaku
Penat hati ini merintih
Asa ini menjerit
Kepakanku terhenti
Engkau bersama seorang berambut cepak
Langkahmu mengejutkanku
Anganku pudar bersama luka-luka sayapku
Nan selalu aku ingat
Guratan wajahmu itu
Lambaian daun itu
Akan selalu menutup wajahku
Zamanku mungkin akan terhenti
Untuk menunggu cintamu
Akankah semua ini akan berlalu?
Rangkaian sayapku terajut kembali?
Do’a ku selalu akan menyertaimu
Inginku berlabuh di hatimu
Jakarta 4 Febari 2009
Dengan sepenuh hati aku
Merangakai sayap ini dibilik indahku
Pengadegan Selatan 21A
ELANG INDRA LAZUARDI
Minggu, 08 Februari 2009
MATAHARIKU
Mungkin hariku telah kembali
Anganku bersandar
Tatapan Mata itu
Akan selalu ku ingat
Harum semerbak bunga mawar putih
Alunan suara burung-burung
Rayuan lebah kepada sang Matahai
Indah dibalik Sang LAZUARDI
Kepakanku akan selalu terjaga
Untuk dirimu
Jakarta 4 Ferbiari 2009
Lembah Hijau yang selalu menjadi
Tempatku berkarya
Kepakan Sang Elang selalu
bersamaku
Anganku bersandar
Tatapan Mata itu
Akan selalu ku ingat
Harum semerbak bunga mawar putih
Alunan suara burung-burung
Rayuan lebah kepada sang Matahai
Indah dibalik Sang LAZUARDI
Kepakanku akan selalu terjaga
Untuk dirimu
Jakarta 4 Ferbiari 2009
Lembah Hijau yang selalu menjadi
Tempatku berkarya
Kepakan Sang Elang selalu
bersamaku
rapuhku bersama tangismu
Kau tahu begitu rapuh sayapku ini
Tipis seperti serpihan air yang membeku
Kapan saja bisa kau hancurkan
Dengan hanya degan tetes air matamu
Aku sudah mencoba untuk mencintaimu
Sepenuh hatiku
Meskipun aku tau dirimu sudah ada yang punya
Dimu hadir bersama tetes airmata itu
Kau koyakkan rajutan cinta selama ini
Hati ini tetap rapuh seperti yang dulu
Luka ini akan selalu membekas
Karena hati ini kosong
Terisi oleh luka lama yang kau buat
Semoga kau tau
Kalau hati ini hancur bersama tetes air matamu
Dan tidak akan bisa kembali karena luka lama ini.
Langganan:
Postingan (Atom)